Apabila sampai masa berakhirnya umur dunia ini, maka menurut ayat 65, surah Az- Zumar, ditiupkan sangkakala: tiupan yang pertamanya, lalu matilah pada waktu itu sekalian yang bernyawa yang ada di langit dan di bumi melainkan mereka yang Tuhan kehendaki terkemudian matinya, mereka itu menurut keterangan hadis ialah Jibrail, Mikail, Israfil, Izrail dan malaikat- malaikat yang memikul Arasy dan yang terakhir sekali mati di antara mereka ialah Izrail.
Setelah semuanya mati, dan segala urusan langit, bumi dan lain- lainnya berada hanya dalam genggaman kuasa Allah semata- mata maka menurut keterangan hadis Bukhari, Muslim, An- Nasa'ie dan Ibnu Majah, Allah S.w.t bertitah dengan firman-Nya yang bererti:" Di manakah raja- raja pemerintah bumi dahulu, di manakah orang- orang yang gagah berjuang, di manakah orang- orang yang sombong takbur?" .
Dan menurut ayat 16 surah Ghafar, Allah S.w.t bertitah lagi dengan firman-Nya yang bermaksud:" Kepunyaan siapakah kuasa memerintah pada hari ini?" Allah S.w.t menjawab sendiri dengan firman-Nya yang bermaksud: "Kepunyaan Allah yang Maha Esa, lagi yang Maha Perkasa Kekuasaan-Nya."
Kemudian, menurut ayat 68, surah Az-Zumar, Tuhan perintahkan pula supaya ditiupkan sangkakala: tiupan kali yang ke dua, maka dengan serta merta sekalian yang mati kembali hidup dengan kuasa Allah.
Menurut ayat 28, surah Luqman- soal menghidupkan kembali sekalian yang mati itu dengan sekaligus: sama mudahnya seperti menghidupkan seseorang sahaja. Setelah sekalian yang mati hidup kembali, mereka bangkit dari kubur masing- masing menunggu untuk menerima apa yang akan diperintahkan kepada mereka.
Setelah itu, maka sudah semestinya tiap- tiap yang berakal fikiran, berusaha pada tiap- tiap saat hidupnya menjaga dan memelihara dirinya daripada melakukan sebarang kejahatan atau kedurhakaan serta sentiasa beramal soleh, supaya ia tidak mati melainkan dalam keadaan mematuhi perintah Allah, semoga ia dibangkitkan Allah hidup semula dengan keadaan gembira dan bahagia.
