Mengenai Saya

Turn to Allah. He’s never far away. Put your trust in Him. Raise your hands and pray: " OOO Ya Allah, guide my steps don’t let me go astray. You’re the only one that showed me the way.." InsyaAllah..we'll find the way..Aameen..

AIR PENDINGIN UNTUK UMMU SYARIK


Ghaziah binti Jabit ad Dausiyah atau Ummu Syarik dari Azad, isteri Abu Akr, telah masuk Islam. Dia hijrah ke Madinah bersama Abu Hurairah dan suku Daus.

Suatu hari datang keluarga suaminya kepada Ghaziyah, mereka menanyakan apakah wanita itu telah memeluk agama Muhammad. Dengan tenang Ummu Syarik atau Ghaziyah berkata, "Demi Allah aku telah memeluk agamanya." Dengan marahnya, keluarga itu mengusir  Ghaziyah dari negeri itu dan menyeksanya. Wanita itu lantas dinaikkan ke atas punggung unta tunggangan mereka yang paling buruk dan kasar. Mereka memberinya madu dan roti tapi tidak memberinya air seteguk pun.

Apabila tengah hari ketika panas matahari menyengat terik, hauslah Ghaziyah tapi tidak dihiraukannya. Mereka memasang khemah di pasang pasir itu dan membiarkan wanita itu sendirian di tengah- tengah panas matahari. "Akalku hilang, begitu pula pendengaran dan penglihatanku," begitu Ghaziyah menceritakan penderitaannya pada waktu itu. Tiga hari kemudian mereka datang dan berkata kepada, "Tinggalkan agamamu," pintanya, tetapi Ghaziyah tidak tahu apa yang mereka ucapkan kecuali kata demi kata. Wanita itu terlalu lelah dalam penderitaan hingga tidak mampu mendengarkan ucapan mereka.

Dengan sisi- sisa kekuatannya, Ghaziyah lalu memberi isyarat dengan menundingkan jarinya ke langit sebagai pernyataan tauhid kepada Allah. "Demi Allah, dalam keadaan payah seperti itu aku melihat sebuah timba tergantung di atas dadaku, maka aku pun mengambil dan meminumnya seteguk dan timba itu tercabut dariku. Ketika aku melihatnya, ternyata timba itu tergantung antara langit dan bumi." Demikian pengakuan Ghaziyah.

Peristiwa itu berulang sampai tiga kali, yang terakhir ini Ummu Syarik meminumnya sampai kenyang dan menuangkan air itu ke atas kepala, wajah dan bajunya. Ketika mereka melihatnya lalu berkata,"Dari mana engkau mendapatkan ini, hai musuh Allah?" Dengan lantang Ummu Syarik menjawab," Musuh Allah adalah orang lain, siapa saja yang menentang agama-Nya. Tentang pertanyaanmu dari mana asal minuman ini, berasal dari Allah sebagai rezeki yang dibenarkan Allah kepadaku."

Keluarga Abu Akr itu segera menuju qirbah- qirbah mereka, ternyata mereka mendapatinya masih terikat. Akhirnya mereka berkata, "Kami bersaksi bahawa Tuhanmu adalah Tuhan kami juga dan yang memberimu rezeki di tempat ini setelah kami perlakukan kamu seperti ini, adalah Tuhan yang menetapkan Islam." Setelah itu mereka langsung masuk Islam bahkan lalu ikut hijah semuanya menuju Rasulullah S.a.w. "Mereka mengetahui kelebihanku atas mereka dan apa yang diperbuat Allah terhadapku."

Itulah kisah Ummu Syarik wanita penuh iman, teguh menanggung seksaan dan penderitaan yang akhirnya dibantu Allah secara nyata. Ummu Syarik sering menghebahkan dirinya kepada Nabi sebagai wanita yang cantik. Rasulullah menerima hebah itu dan Allah menamakannya sebagai wanita beriman.

Peristiwa ini diabadikan dalam surah Al- Ahzab ayat 50 yang ertinya demikian. "Dan perempuan Mukminin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mahu mengahwininya sebagai pengkhususan bagimu. Bukan untuk semua orang Mukmin."